The Yellow Walls (Dinding Kuning)



Hai semua,

Lavy balik lagi nih huehuehue. Jadi lavy udah memutuskan akan ngepost 2 topik aja. Yaitu tentang fashion dan horror stories, rencananya mau dipost bergantian gitu, jadi selang-seling. Berhubung kemaren Lavy udah post tentang fashion, jadinya sekarang lavy bakal ngepost cerita seram hihihihihi
Nah cerita seram yang akan lavy post itu nantinya cerita-cerita seram dalam bahasa inggris yang nanti lavy terjemahkan. Most of the stories maybe from creepypasta, pasti yang suka sama cerita serem dan suka nyari-nyari cerita serem di internet gak asing lagi deh dengan web yang satu itu. Nah lanjut deh, dari pada kebanyakan ngomongnya langsung aja sama cerita seramnya, oh iya baca cerita seremnya harus dihayati dan kalo bisa pas lagi sendiri malam-malam yah, biar vibe nya dapet heheeheh.

Selamat membaca


The Yellow Walls
(Dinding Kuning)


30 JUNI

 Kehampaan yang ditinggalkan oleh kedua orangtua ku sejak mereka meninggal  perlahan menelan diriku. Aku melihatnya dengan kedua mataku sendiri—orangtuaku yang berada di dalam mobil diremukan oleh mobil tangki minyak,kemudian diikuti dengan ledakan besar. Tidak banyak yang tersisa dari kecelakaan itu. Kejadian itu tepat 5 bulan dan 12 hari yang lalu, dan segera dinding-dinding lembab di rumah ku mulai menghantui ku. Tiap sudut yang tidak terawat, benda-benda yang dibuang, setiap objek dan ruang di rumah mengingatkan ku akan waktu menyenangkan di masa lalu. Aku bisa membayangkan ibuku bersenandung di dapur atau ayah yang tertawa di ruang tamu. 

Kehilangan ini mulai menggangguku.

Aku tidak memiliki hubungan yang harus dijaga, tidak ada janji yang harus aku pegang. Aku hanya memiliki 12 jam kerja dengan waktu tambahan, dimana aku dibayar. Ini bukanlah tentang uang lagi. Aku harus membuat diriku tetap sibuk, bagaimanapun caranya. Aku pikir aku sudah mengetahuinya dari dulu, suatu hari nanti aku harus pindah dari sini, jika bukan karena untuk melarikan diri dari sisa-sisa memori ini, maka untuk memulai kehidupan yang baru.

2 JUNI


Aku akhirnya menjual rumah ku kepada seorang pengusaha, yang cukup baik membeli dengan harga yang besar, cukup untukku membeli rumah yang berada di pinggiran kota bagian timur. Rumah terdekat saja berjarak mil jauhnya. Aku pikir bila aku membeli rumah di pedesaan, akan membutuhkan waktu yang lama untuk pergi ke kota. Jadi aku membeli rumah ini, rumah dengan cat kuning cerah. Warnanya terlihat riang dan aku harap itu dapat membantu ku melupakan rumah lama ku dan juga memori yang terpendam di dalamnya. Rumahnya juga terlihat nyaman dan lingkungannya juga tenang. Aku ingin menemukan ketenangan, kurasa aku akan menemukannya disini.

4 JULI


Aku suka rumah ini, rumah ini hangat dan nyaman. Kamar-kamarnya luas dan mendapat sinar matahari dan udara segar dari jendelanya. Aku bertemu dengan tetanggaku hari ini. Dia berperawakan kekar, paruh bawa, lelaki yang humoris dan istrinya yang kecil dan ramah membuat biskuit yang sangat enak! Namun, mereka beberapa kali terlihat memandangku dengan tatapan aneh saat mereka sangka aku tidak memperhatikan mereka. Tapi itu mungkin karena mereka jarang melihat orang kota,  jadi mungkin mereka hanya penasaran.

7 JULI

Sesuatu tentang rumah ini mulai membuat ku tidak nyaman. Aku merasa seperti sedang diawasi. Aku bangun dari tidurku semalam, berpikir akan menemukan penyusup yang masuk kerumahku. Aku tidak mengerti kenapa aku berpikiran seperti itu. Sensasi sedang diawasi terasa sangat kuat. Udaranya perlahan menjadi dingin dan menyesakkan. Dibutuhkan usaha yang lebih untuk sekedar bernafas. Aku pikir aku hanya sedang paranoid, lagipula tinggal disini merupakan hal yang baru untuk ku. Aku otomatis merasa tidak nyaman, karena sudah lama tinggal di kota. Malam disini terlalu sunyi, terlalu sunyi untuk ku. Oh well .

8 JULI


Aku terbangun lagi malam ini. Aku merasa tidak nyaman. Udaranya terasa sangat berat. Ini berbeda. Hampir terasa….salah. aku menyalakan lampu ku. Semua terlihat normal-normal saja dengan lampu yang menyala. Perasaaan tidak nyaman itu menghilang.

9 JULI


Aku menemukan kotoran semacam perubahan warna cat di plafon kuning. Tepat diatas tempat tidur ku. Cat nya seperti luntur di satu tempat. Itu terlihat lembab. Mungkin ada sesuatu yang salah dengan pipa saluran airnya? Harus memanggil tukang ledeng untuk melihatnya.

11 JULI


Tukang ledeng sudah datang beberapa hari lalu, namun tidak ditemukan masalah dengan pipa ku. Bahkan kotorannya sudah menghilang. Tapi setelah itu, kotoran itu kembali lagi. Bentuknya terlihat familiar. Seperti orang, mungkin? Dan dipagi harinya kotoran itu menghilang. Kejadian ini terjadi berulang-ulang untuk beberapa hari. Mungkin pipanya memuai pada malam hari sehingga airnya keluar? Lagipula disini sangat dingin di malam hari. Sakit rasanya bernafas dengan udara yang berat ini. Aku harus memeriksa ini.

13 JULI


Aku pikir sensasi diawasi ini makin terasa saat kotoran itu muncul. Itu membuatku takut. Aku memanggil tukang ledeng lagi, namun tetap tidak ada masalah dengan pipaku. Aku berharap kotoran ini dapat menghilang. Semakin lama bentuk kotoran ini semakin menyerupai wujud manusia. Dan kotoran ini muncul di tempat yang berbeda-beda setiap harinya. Aku memperhatikannya. Apa itu…hidup? Mungkin itu ular yang merayap di dalam pipa atau semacamnya? Aku bersumpah, aku akan terjaga semalaman untuk memperhatikannya. Aku akan menangkapnnya jika itu bergerak.

14 JULI


Aku tidak dapat terjaga semalaman. Aku ketiduran. Kotoran berbentuk orang itu sekarang ada di dinding sebelah kiri. Aku akan mencobanya lagi malam ini.

15 JULI


Tidak bisa terjaga juga tadi malam. Ini sungguh membuatku frustasi. Kotoran berbentuk aneh sialan itu kembali lagi. Dan sekarang ada di langit-langit. Aku tidak bisa terus seperti ini. aku akan mengacau saat kerja.

17 JULI


Kotoran berbentuk aneh ini benar-benar menakuti ku. Aku tidak bisa melihatnya bergerak.  Tapi lihatlah kotoran itu, berada di tempat yang berbeda-beda setiap harinya. Aku mencoba untuk terjaga di malam hari, memperhatikan kotoran itu dengan seksama. Itu terlihat seperti masalah kebocoran pipa biasa. TAPI TIDAK. ITU BUKAN. Aku yakin ‘itu’ hidup, aku akan menangkapnya. Kemarin malam, aku terlalu takut. Aku menarik sprei ku seperti menarik selimut tipis dan bersembunyi dibaliknya. Aku menutupi setiap inchi bagian tubuhku, tubuh ku sudah terlipat meringkuk dibalik sprei. Sebenarnya dari siapa aku bersembunyi? Kematian, mungkin. Kematian, dalam wujud manusia. Tapi kematian sangat tenang, damai. Kematian bukanlah warna kuning yang menjijikan. Kematian hanya sebentar. Sekarang aku malah berbicara yang tidak jelas. Haha. Mungkin apa yang aku alami adalah sleep terror atau semacamnya. Aku akan mencari tahu nanti. Aku butuh tidur. Ya Tuhan, aku benar-benar mengantuk.

20 JULI


Setiap malam, setiap malam yang sial aku akan terbangun dan menemukan kotoran itu berada ditempat yang berbeda dengan posisi yang berbeda. Aku membencinya. Aku tidak bisa tidur lagi. Sepertinya kotoran itu—‘orang’ itu—menyiksa dan menganiaya ku dengan sensasi kekuatiran dan terror. Dan anehnya aku merasa terobsesi dengan kotoran itu. Apa sebenarnya yang ingin disampaikan orang di dalam tembok itu? Apa hutang ku pada orang itu dan apa hutang orang itu pada ku? aku belum memberitahu siapa pun mengenai orang di dalam tembok ini. kolega di tempat kerjaku menyangka aku mengidap insomnia yang kronis. Seseorang bahkan menyarankan ku untuk mengambil cuti satu minggu. Apa dia bercanda?! Itu mungkin adalah hal terakhir yang aku inginkan. Semakin aku menjauh, semakin aku tidak memikirkan kotoran itu. Saat pulang adalah saat yang paling buruk, mengetahui ada sesuatu yang jahat didalamnya. Aku akan memanggil pendeta. Sialan.

23 JULI


Hari ini, saat aku lari dari rumah dengan penuh ketakutan, dan sampai kantor dengan perasaan berdebar-debar, bos memanggil ku ke ruangannya. Dia berfikir kalau aku membutuhkan waktu ‘istirahat’. Aku benar-benar tidak dapat berkata apa-apa. Aku memohon padanya, namun dia meninggikan nada suaranya dan berkata bahwa karyawan lain  yang bekerja dengan giatlah yang seharusnya mendapatkan bagian upah ku, yang tidak berkontribusi di perusahaan ini. karena kepanikan dan kefrustrasian, aku berteriak kepadanya. Dia melihat ku seolah-olah aku sudah gila. Dua petugas keamanan memaksa ku keluar dari kantor, dan seorang lainnya melempar keluar tas koperku. Aku berfikir untuk tidak kembali ke rumah. Tapi kemana aku akan pergi? Apa aku sudah gila? Tidak. Aku tahu aku tidak gila.

24 JULI


AKU MELIHATNYA. AKU BERSUMPAH. AKU MELIHAT ORANGTUA KU. Itu mereka—dengan badan yang termutilasi, bahu terkilir, kaki-kaki yang terpisah, dan leher yang patah dengan tengkorak yang retak dan wajah yang berlumuran darah. Aku tidak pernah melihat hal yang lebih mengerikan dari ini. aku berkedip dan mereka menghilang. Tapi aku bisa merasakan mereka. Mereka ada di dalam dinding. Mereka ada dimana-mana. Ini pasti bukan akibat minuman yang menyebabkan halusinasi. Aku tahu apa yang aku lihat. Aku tidak gila. Mereka ingin aku untuk bergabung bersama mereka di dalam dinding. Mereka adalah orangtua ku. Dan mereka disini. Dan aku tidak gila. Aku mengadang ke atas dan melihat ‘orang’ itu telah hilang. Kotoran itu menghilang seolah olah tidak pernah ada. Aku bersumpah kali ini akan menangkapnya saat itu muncul lagi. Aku tahu ‘orang’ itu mengawasi ku. akan kubuktikan bahwa aku tidak gila.

25 JULI


BERGERAK. ITU BERGERAK. BERGERAK. KOTORAN ITU BERGERAK AKU MELIHATNYA BERGERAK

26 JULI


Tidak bisa menulis. Kuku jariku patah aku mencakar dinding aku mencakar dinding haha Minum dan dinding cakar cakar aku pulang.

Tidak ada lagi tulisan di dalam buku harian yang ditemukan polisi. Sang  Inspektur berhenti membaca. Halaman terakhirnya ditutupi oleh bercak-bercak darah. Ia melihat ke sekeliling dinding warna kuning yang pucat. Seluruh bagian tembok terdapat bekas cakaran dan goresan. Darah berlumuran di dinding-dinding; dia berasumsi itu berasal dari kuku-kuku jari yang patah.
“Pria malang itu pasti telah menjadi gila” pikir inspektur itu. Mayat pria itu ditemukan setengah terbaring di dalam dan setengah terbaring di luar dinding. Mukanya biru dan menunjukan ekspresi seolah –olah ia dicekik. Tidak ada bukti kekerasan atau semacamnya. lebih masuk akal, kalau itu terlihat seperti pria itu mati karena  menahan nafasnya terlalu lama. “hal-hal gila” pikir nya
Dan saat ia akan menjejakan kaki keluar, ia melihat kotoran yang berada di langit-langit, tapi itu hanya karena pipa saluran air.

Ia pun pergi.

sumber : creepypasta

Komentar